ANTROPOLOGI DALAM KEPRIBADIAN
Siska Septiana / NIM. 223300040036 / Fakultas Hukum Universitas Mpu Tantular Jakarta
Dosen Pengampu : Ibu Serepina Tiur Maida, S.Sos, M.Pd., M.I.Kom., C. AC
A. Definisi Kepribadian
B. Unsur - Unsur Kepribadian
C. Materi Dari Unsur - Unsur Kepribadian
D. Macam - Macam Kepribadian
Definisi Kepribadian
Kepribadian (personality) adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu. Kepribadian juga berarti “ciri-ciri watak yang konsisten”, sehingga seorang individu memiliki suatu identitas yang khas.
Jika dalam bahasa sehari-hari kita mengatakan bahwa seseorang memiliki kepribadian, yang dimaksudkan ialah bahwa individu tersebut memiliki beberapa ciri watak yang diperlihatkan secara konsisten dan konsekuen, yang menyebabkan bahwa ia memiliki identitas yang berbeda dari individu-individu lainnya.
Adapun pengertian kepribadian menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat dalam bukunya “Pengantar Antropologi I” adalah “susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia.”
Unsur - Unsur Kepribadian
Unsur - Unsur Kepribadian terbagi menjadi 3 yaitu :
👉 Pengetahuan
Unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang manusia yang sadar, secara nyata terkandung dalam otaknya. Di otak, berbagai macam proses fisik, fisiologi, dan psikologi terjadi. Hal tersebut menyebabkan berbagai macam getaran dan tekanan tadi diolah menjadi suatu susunan yang dipancarkan atau diproyeksikan oleh individu tersebut menjadi suatu penggambaran tentang lingkungan tadi. Ini lah yang disebut dengan ‘persepsi’. Seluruh penggambaran, apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi merupakan unsur-unsur ‘pengetahuan’ bagi individu yang sadar.
👉 Perasaan
Ternyata selain segala macam pengetahuan, “Perasaan” juga mengisi penuh alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. “Perasaan” adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadan yang positif atau negatif.
Suatu perasaan yang selalu bersifat subjektif karena adanya unsur penilaian tadi, biasanya menimbulkan suatu “kehendak” dalam kesadaran seorang individu. Kehendak itu bisa juga positif (individu tersebut ingin mendapatkan hal yang dirasakannya sebagai suatu hal yang akan memberikan kenikmatan) atau bisa juga negatif (individu tersebut hendak menghindari hal yang dirasakannya membawa perasaan tidak nikmat). Suatu kehendak dapat menjadi lebih besar dan sangat keras, perasaan ini disebut “emosi”.
👉 Dorongan Naluri
Kesadaran manusia menurut para ahli psikologi juga mengandung berbagai perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena pengetahuannya, tetapi karena sudah terkandung dalam organnya. Kemauan tersebut umumnya disebut ‘dorongan’ (drive). Sedikitnya ada tujuh macam dorongan naluri, yaitu: Dorongan untuk mempertahankan hidup, dorongan seks, dorongan untuk upaya mencari makan, dorongan untuk bergaul atu berinteraksi sesama manusia, dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya, dorongan untuk berbakti, serta dorongan akan keindahan.
Materi Dari Unsur - Unsur Kepribadian
Seorang ahli Etnopsikologi bernama A. F. C. Wallace membuat suatu kerangka yang memuat tiga hal tentang seluruh materi yang menjadi objek dan sasaran usur-unsur kepribadian manusia secara sistematis, yaitu:
Beragam kebutuhan biologi, dorongan psikologis, maupun kebutuhan dan dorongan akan keduanya dapat dipenuhi (bernilai positif) ataupun tidak dapat dipenuhi (bernilai negatif).
Beragam kebutuhan akan identitas diri sendiri baik fisik maupun psikologis, dan segala hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu mengenai bermacam-macam kategori manusia, binatang, tumbuhan, benda, zat, kekuatan, dan gejala alam.
Berbagai cara untuk memenuhi, memperkuat, berhubungan, mendapatkan, atau mempergunakan beragam kebutuhan tersebut, sehingga tercapai keadaan yang memuaskan dalam kesadaran individu yang bersangkutan.
Macam - Macam Kepribadian
👉 Kepribadian Individu
Berbagai isi dan sasaran dari pengetahuan, perasaan, kehendak, dan keinginan pribadi, serta perbedaan hubungan menyebabkan keragaman struktur kepribadian pada setiap manusia.
👉 Kepribadian Umum
Metode penelitian kepribadian umum dengan cara mempelajari adat istiadat pengasuhan anak-anak dalam suatu kebudayaan, terutama dikembangkan oleh Margaret Mead dan dimuat dalam buku-bukunya berjudul “Growing Up in New Guinea, Children and Ritual in Bali.”
👉 Kepribadian Barat Dan Kepribadian Timur
Pandangan hidup manusia yang hidup dalam kebudayaan-kebudayaan Eropa Barat disebut Kepribadian Barat. Ketika para pengarang Eropa berkenalan dengan kebudayaan-kebudayaan lain di Asia seperti kebudayaan Parsi, kebudayaan Thai, kebudayaan Jepang, atau kebudayaan Indonesia (semua kebudayaan bukan Eropa Barat), maka pandangan hidup dan kepribadian manusia yang hidup di dalam kebudayaan-kebudayaan tersebut dinamakan kepribadian Timur.
Kepribadian Timur mempunyai pandangan hidup yang mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, pikiran prelogis, keramah-tamahan, dan kehidupan sosial. Sebaliknya kepribadian Barat mempunyai pandangan hidup yang mementingkan kehidupan material, pikiran logis, hubungan berdasarkan asas guna, dan individualisme. Namun sebenarnya, kontras antara kedua konsep tersebut bersifat relatif.
Menurut teori big five personality, setiap individu bisa lebih kuat atau lemah dalam setiap dimensi kepribadian. Berikut ini adalah penjelasan mengenai 5 dimensi kepribadian yang ada dalam teori big five personality :
Openness
Openness adalah dimensi kepribadian yang mencerminkan keterbukaan seseorang terhadap sesuatu dan pengalaman baru. Individu yang memiliki skor tinggi dalam tipe kepribadian ini biasanya memiliki keingintahuan yang tinggi, senang mempelajari hal baru, kreatif, imajinatif, dan suka berpetualang.
Sebaliknya, orang yang skornya rendah dalam tipe kepribadian openness, biasanya adalah sosok yang lebih tradisional, tidak suka perubahan, kurang minat untuk mencoba hal-hal baru, dan tidak terlalu imajinatif.
Conscientiousness
Conscientiousness merupakan dimensi kepribadian yang berhubungan dengan kehati-hatian seseorang dalam bertindak. Umumnya, orang yang mendapat skor tinggi dalam dimensi kepribadian ini memiliki sifat yang optimis, stabil secara emosional, terorganisir, berorientasi pada detail, dan baik dalam perencanaan.
Sebaliknya, seseorang yang rendah skornya dalam dimensi kepribadian conscientiousness cenderung memiliki sifat yang lebih impulsif, kurang terstruktur, dan sering mengalami kesulitan untuk fokus pada tujuannya.
Extraversion
Extraversion adalah dimensi kepribadian yang mencerminkan cara seseorang berinteraksi secara sosial. Jika skor extraversion-nya tinggi, orang tersebut kemungkinan suka keramaian, mudah berteman, dan suka menjadi pusat perhatian. Intinya, mereka akan merasa berenergi saat berada dalam situasi sosial.
Namun, jika skor extraversion rendah, biasanya orang tersebut adalah individu yang lebih pendiam, tertutup, suka menghabiskan waktu seorang diri, tidak suka basa-basi, tidak suka keramaian, dan tidak nyaman menjadi pusat perhatian.
Agreeableness
Agreeableness merupakan dimensi kepribadian yang menggambarkan cara seseorang memperlakukan hubungannya dengan orang lain. Dimensi kepribadian ini erat kaitannya dengan kepercayaan, altruisme, kasih sayang, dan perilaku prososial lainnya.
Inilah mengapa seseorang dengan skor agreeableness yang tinggi kebanyakan adalah orang yang penuh empati, bisa dipercaya, peduli dengan kesejahteraan orang lain, dan siap membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.
Sebaliknya, skor agreeableness yang rendah umumnya menunjukkan karakteristik orang yang lebih egois, manipulatif, keras kepala, sulit untuk memaafkan orang lain, tidak mudah berempati, dan sering menyimpan dendam.
Neuroticism
Neuroticism adalah dimensi kepribadian yang mengacu pada stabilitas emosi seseorang. Dimensi ini ditandai dengan kesedihan, kemurungan, dan ketidakstabilan emosi.
Individu yang memiliki skor tinggi dalam neuroticism biasanya lebih mudah stres dan cemas, moody-an, merasa tidak aman, dan mudah tersinggung. Sebaliknya, orang dengan skor neuroticism yang rendah umumnya lebih optimis, percaya diri, stabil secara emosional, mampu mengelola stres dengan baik, dan bisa bekerja di bawah tekanan.
----- TERIMA KASIH -----
Referensi :
- Materi Presentasi PPt Kelompok-3 Antropologi Dalam Kepribadian, 2023
Comments
Post a Comment